14 Juli 2017

Produksi Udang Windu Menggunakan Petak Biofilter

Produksi Udang Windu 
di Tambak Sistim Terbuka Menggunakan Petak Biofilter (Ringkasan SNI 01-6497.2-2000)



BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi. Deskripsi: menggunakan petak biofilter merupakan rangkaian kegiatan pra produksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan udang ukuran konsumsi.  

PERSYARATAN PRODUKSI
Pra produksi
1)   Lokasi : dekat sumber air (kualitas baik, kuantitas yang cukup dan tidak tercemar). Persyaratan kualitas air: suhu 28-32°C, salinitas 10-35ppt, pH 7,5-8,5, DO >3,5ppt, bahan organik 50-60ppm dan BOD (5 hari) <3ppm .="" 5-10="" 6="" bahan="" kualitas="" organik="" persyaratan="" ph="" span="" tanah:="">
2)   Wadah : petak tandon/karantina (kedap air,dekat sumber air, daya tampung air ≥ 20%); petak biofilter (kedap air, daya tampung air ≥ 20%); petak pemeliharaan (dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pembuangan), saluran distribusi dan pembuangan. 
3)   Benih : benur/tokolan sesuai SNI 01-6144-1999. 
4)   Organisme biofilter : ikan predator. 
5)   Peralatan : tenaga listrik, pompa air, kincir air dan peralatan lapangan (jala, jaring, anco, serok, timbangan dan ember). 
6)   Bahan kimia : kaporit, kapur, pupuk organik dan anorganik. 
7)   Pakan : pelet sesuai SNI 02-2724-1992.

Proses produksi
1)   Kualitas tanah : pH 6,5-7, bahan organik 5%-10%, redoks potensial > - 90 mV.
2)   Kualitas air : a) fisika  (suhu 28°C-32°C, pH 7,5-8,5, salinitas 10ppt-35ppt, ketinggian air 100cm-160cm, kecerahan 35 cm-40cm; b) kimia (DO >3,5 ppt, amonia < 0,01 ppm, nitrit , 1 ppm, nitrat < 10 ppm, BOD < 3 ppm, clorine < 0,8 ppm dan bahan organik 50 ppm-60 ppm; c) kepadatan plankton 10.000sel/ml-12.000sel/ml. 
3)   Padat tebar : semi intensif maksimum 15 ekor per m2; intensif I maksimum 30 ekor per m2; intensif II maksimum 50 ekor per m2. 
4)   Benih : sesuai SNI 01-6143-1999, tokolan sesuai SNI 01-6497-2000. 
5)   Waktu pemeliharaan : 120 hari atau ukuran 20 g-30g per ekor.  

TATA CARA PEMERIKSAAN
1)   Parameter fisika : suhu air, pH air, salinitas, DO, ketinggian air dan kecerahan air. 
2)   Parameter kimia : DO, amonia, nitrit, nitrat dan bahan organik sesuai APHA dan AWWA. 
3)   Parameter biologis : Pengukuran plankton menggunakan haemocytometer; 
4)   Kualitas tanah : pH dan redoks potensial menggunakan Redoks Potensio Meter; bahan organik tanah dengan metode Gravimetri. 
5)   Penggunaan bahan : pupuk urea, SP-36 dan pupuk kandang; kapur 5mg – 15mg per liter air; kaporit 20mg-30mg per liter air; pakan diberikan bentuk fine crumble, coarse crumble dan pelet. Dosis pemberian pakan berdasarkan berat udang, bentuk dan ukuran seperti pada tabel dibawah ini.  
Tabel : Dosis pemberian pakan berdasarkan berat, bentuk dan ukuran udang

6)   Pertumbuhan : a) padat tebar, benih yang ditebar per satuan m2 dikali luas wadah pemeliharaan; b) berat rata-rata, berat contoh dibagi jumlah, dinyatakan dalam gr; c) kepadatan, jumlah total contoh dibagi luas pengambilan contoh, dinyakan dalam ekor/m2; d) populasi, kepadatan dikalikan luas wadah pemeliharaan,dinyatakan satuan ekor; e) biomass, populasi dikalikan berat rata-rata, dinyatakan dalam kg; f) sintasan, jumlah populasi dibagi jumlah tebar, dinyatakan dalam %.
7)   Waktu pemeliharaan : mulai tebar sampai saat panen
8)   Waktu panen : saat malam hari atau suhu rendah
9)   Cara panen : menggiring secara gravitasi ke pintu pemasukan dengan perangkap jaring kantong

REFERENSI
BSN, 2006. SNI  01-6497.2-2000  Produksi Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798)  di Tambak Sistim Terbuka Menggunakan Petak Biofilter. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN